Baru-baru ini, Museum Istana telah merayakan ulang tahun ke-100 berdiririnya. Dalam forum Taihe yang ketujuh yang diselenggarakan bersamaan dengan perayaan tersebut, para ahli dan sarjana dari bidang museum dan warisan budaya dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas jalur pengembangan berkelanjutan warisan dunia serta praktik penerapan teknologi. Zhu Hong, CTO DingTalk, hadir dan menyampaikan pidato utama, membagikan pemikiran teknis serta praktik produk DingTalk dalam mendukung sektor museum dan warisan budaya melalui kecerdasan buatan (AI).
Membangun Bersama Museum Istana Digital: Kerja Sama Mendalam antara DingTalk dan Museum Istana
Sejak 2022, DingTalk menjadi mitra Museum Istana di bidang digitalisasi. Berdasarkan kerangka kerja sama strategis, kedua belah pihak bekerja sama erat menggabungkan pengalaman kaya Museum Istana di bidang museum dan warisan budaya dengan kemampuan digital canggih DingTalk di bidang kolaborasi perkantoran, bersama-sama membangun platform kantor digital khusus untuk Museum Istana. Upaya ini mendorong pembangunan "Museum Istana Digital", meningkatkan efisiensi administrasi, serta mewujudkan transformasi digital dan cerdas dalam manajemen operasional.
AI Memberdayakan Sektor Museum: Dari Kolaborasi hingga Aplikasi Cerdas
Saat ini, dengan memanfaatkan kemampuan AI dan perangkat cerdas terintegrasi perangkat lunak-hardware dari DingTalk, Museum Istana telah mewujudkan kolaborasi efisien dalam proses bisnis seperti komunikasi instan, rapat, dan persetujuan. Kedua belah pihak sedang menjajaki pembangunan model AI khusus sektor museum berbasis model AI skala besar, serta secara aktif mengembangkan berbagai skenario aplikasi AI.
AI Mendukung Pelestarian dan Inovasi Budaya
Pada sesi paralel tentang perkembangan "Budaya + Teknologi" di Forum Taihe, Zhu Hong memaparkan pemikiran teknis dan kemajuan produk DingTalk di era AI. Ia menekankan bahwa AI merupakan pendorong penting bagi transformasi kreatif dan pengembangan inovatif budaya tradisional, memiliki potensi besar dalam perlindungan cerdas benda warisan, pemeliharaan prediktif, berbagi pengetahuan budaya secara inklusif, serta pemahaman lintas budaya.
Misalnya, AI dapat menganalisis perubahan data lingkungan untuk memprediksi tren degradasi benda bersejarah serta memberikan rekomendasi solusi perlindungan yang tepat sasaran. Selain itu, AI juga mampu menghasilkan konten komunikasi personalisasi berdasarkan karakteristik benda bersejarah guna memperluas pengaruhnya, serta mewujudkan komunikasi tanpa hambatan lintas bahasa dan lintas budaya. Produk-produk seperti tabel AI dan basis pengetahuan dari DingTalk telah diterapkan di sektor museum, membantu lembaga meningkatkan efisiensi manajemen dan operasional.
Membangun Model AI Khusus Sektor Museum, Melepaskan Produktivitas Baru
Untuk memaksimalkan nilai AI dalam pelestarian benda bersejarah dan penyebaran budaya, DingTalk menyediakan platform produktivitas AI yang mendukung lembaga museum menyelesaikan seluruh proses—mulai dari pelabelan data, pelatihan model, evaluasi hasil, hingga penyebaran API—secara terpadu, sehingga dapat membangun model AI skala besar khusus mereka sendiri dan mengintegrasikannya secara mendalam ke dalam skenario bisnis nyata.
Zhu Hong, CTO DingTalk, menyatakan: "AI adalah produktivitas baru. Kami tidak sekadar membawa AI masuk ke sektor museum, melainkan membantu sektor ini memanfaatkan AI secara lebih baik. DingTalk akan terus meningkatkan kemampuan teknologi AI dan berinovasi dalam produk AI, membawa cara kerja era AI kepada sektor museum dan warisan budaya."
We dedicated to serving clients with professional DingTalk solutions. If you'd like to learn more about DingTalk platform applications, feel free to contact our online customer service or email at

Bahasa Indonesia
English
اللغة العربية
Bahasa Melayu
ภาษาไทย
Tiếng Việt
简体中文