
Ingin jadi bos tidak cukup hanya dengan foto selfie dan berkata "Saya punya mimpi besar"! Langkah pertama pendaftaran perusahaan adalah pemeriksaan ketat dokumen identitas. Jika pendiri atau pemegang saham merupakan perseorangan (individu), harap siapkan salinan depan-belakang KTP, yang harus jelas dan lengkap—jangan gunakan foto seadanya yang hanya menampilkan separuh wajah dengan pencahayaan seperti film horor. Bagi warga asing, diperlukan surat izin tinggal atau salinan paspor yang masih berlaku. Jika paspor tidak dalam bahasa Mandarin, harus disertai terjemahan resmi dalam bahasa Indonesia yang telah dilegalisasi oleh pengadilan atau notaris—jangan sembarangan mencetak hasil terjemahan Google Translate, atau Anda akan menerima surat permintaan dokumen tambahan sampai meragukan hidup Anda.
Sementara itu, jika pemegang saham merupakan badan hukum (perusahaan lain), maka harus menyertakan bukti pendaftaran perusahaan (salinan daftar usaha), serta memastikan bahwa perwakilan badan hukum memiliki kewenangan untuk melakukan investasi. Perlu dicatat: Perseroan Terbatas (PT) minimal membutuhkan 1 pemegang saham, namun tidak boleh melebihi 50 orang; sedangkan Perseroan Terbuka (Tbk) membutuhkan minimal 2 pemegang saham (untuk perusahaan tertutup bisa 1 orang), dengan setengah jumlahnya harus beralamat tetap di Taiwan. Kesalahan umum termasuk menggunakan izin tinggal yang sudah kadaluarsa, salinan dokumen kabur, atau dokumen badan hukum tanpa cap perusahaan yang sah—hal-hal kecil inilah yang paling sering menjadi penyebab penolakan.
Nama Perusahaan Tidak Boleh Asal-asalan, Aturan Penamaan Lebih Ketat daripada Ramalan Zodiak
Nama perusahaan tidak boleh dipilih seenaknya—aturannya lebih ketat daripada ramalan zodiak! Pikir Anda bisa mendaftar "Perusahaan Terbatas Toko Bahagia"? Maaf, Departemen Ekonomi mungkin menganggapnya terlalu mirip warung sarapan. Saat mendaftar perusahaan, tahap pertama adalah "pemeriksaan awal nama", bukan ajang bebas berekspresi seperti menulis puisi, melainkan harus mematuhi aturan ketat dari "Peraturan Pemeriksaan Nama dan Bidang Usaha Perusahaan". Pertama, nama tidak boleh sama dengan perusahaan lain—bukan hanya nama lengkap yang dilarang duplikasi, tetapi juga nama yang bunyinya mirip atau bentuk hurufnya serupa pun bisa ditolak. Misalnya, "Xinlong" dan "Xin Long" bisa dianggap membingungkan. Lebih ekstrem lagi, kata-kata besar seperti "Internasional" atau "Tiongkok" juga dilarang kecuali Anda benar-benar memiliki operasi lintas negara dan bisa membuktikannya.
Anda juga tidak bisa membuka perusahaan komputer bernama "Apple", karena bisa menimbulkan kesan palsu terkait perusahaan ternama—Otoritas Kekayaan Intelektual tidak akan membiarkan hal ini lolos. Selain itu, jenis perusahaan harus ditulis jelas. Nama Perseroan Terbatas harus diakhiri dengan empat karakter "Perseroan Terbatas"—tidak boleh diganti atau dipersingkat demi gaya. Pernah ada yang mencoba mendaftar "Laozi Trading Perusahaan Terbuka", tapi ditolak karena dianggap tidak sopan, bahkan banding pun gagal. Disarankan untuk terlebih dahulu mencoba sistem "Pemeriksaan Nama Perusahaan" dari Departemen Perdagangan Departemen Ekonomi, dan siapkan tiga alternatif nama sekaligus—jangan sampai proses berganti nama menghabiskan waktu hingga dua minggu. Ingat, nama yang baik bukan sekadar branding, tapi langkah pertama menuju legalitas—jangan biarkan kreativitas Anda terhenti oleh hambatan administratif!
Anggaran Dasar adalah Konstitusi Perusahaan, Jangan Asal Pakai Template
Jika Anda mengira anggaran dasar hanyalah dokumen formal yang tinggal dicetak dan dikirim ke pemerintah, maka perusahaan Anda mungkin sudah karam sebelum berlayar akibat konflik antar pemegang saham! Jangan tertipu oleh istilah "anggaran dasar"—ini adalah konstitusi perusahaan, pedoman utama yang mengatur seluruh operasional. Semua hal, mulai dari bidang usaha, jumlah modal, pembagian keuntungan, hingga cara memilih direksi, harus dituangkan secara jelas dan tertulis. Jika Anda malas membuat sendiri dan langsung menyalin template dari internet, lalu lupa mencantumkan mekanisme pembagian laba—selamat, suatu hari nanti para pemegang saham bisa bertikai di pengadilan hanya karena "siapa yang harus dapat 50 sen lebih banyak".
Sejak revisi Undang-Undang Perusahaan tahun 2018, fleksibilitas anggaran dasar memang meningkat—misalnya, Anda bisa menetapkan saham preferen dengan hak suara berbeda, atau pembagian laba sewaktu-waktu. Namun, ini bukan berarti Anda bisa menulis sembarangan. Justru karena lebih bebas, anggaran dasar harus dibuat sesuai dengan model bisnis nyata Anda. Contohnya, jika Anda bermitra dengan dua orang lain—ada yang menyumbang modal, ada yang menyumbang tenaga—maka harus ada perjanjian proporsi investasi dan pembagian keuntungan yang adil dalam anggaran dasar, agar hubungan pribadi tidak rusak karena urusan keuangan.
Ingat, pemerintah tidak akan mengevaluasi apakah anggaran dasar Anda bagus atau tidak, mereka hanya memeriksa kelengkapan item wajib. Jadi jangan serahkan nasib perusahaan pada pencarian Google—perusahaan Anda harus dibentuk dengan serius oleh Anda sendiri.
Modal Berapa yang Harus Ditulis? Terlalu Tinggi Takut Kena Pajak, Terlalu Rendah Takut Tidak Dipercaya
Mendirikan perusahaan ibarat membangun mainan LEGO—semua bagian harus lengkap agar kokoh. Lalu, berapa jumlah modal yang sebaiknya dicantumkan? Terlalu tinggi takut ditargetkan Direktorat Jenderal Pajak, terlalu rendah takut dianggap "perusahaan koper kosong". Tenang saja, sejak pelonggaran besar UU Perusahaan tahun 2018, tidak ada lagi batas minimum modal untuk sebagian besar bidang usaha. Secara teori, perusahaan dengan modal satu yuan pun bisa didirikan. Tapi yang penting bukan angka yang indah, melainkan "rasional".
Perlu dicatat, bagi Perseroan Terbuka terdapat perbedaan antara modal dasar dan modal ditempatkan: yang pertama adalah total modal yang bisa ditarik di masa depan, sementara yang kedua adalah jumlah uang nyata yang telah dikeluarkan pemegang saham saat ini. Saat membuka rekening bank, pihak bank sering melihat modal ditempatkan sebagai indikator stabilitas keuangan. Klien saat menandatangani kontrak juga bisa diam-diam mengecek data pendaftaran untuk menilai kredibilitas Anda. Jika modal terlalu dibesar-besarkan, Anda bisa kena denda dan pajak tambahan jika kemudian tidak mampu membayar modal tersebut!
Disarankan bagi startup untuk menentukan modal sesuai kebutuhan awal dan kemampuan finansial, serta jangan lupa menyertakan rincian kontribusi pemegang saham dan bukti setoran tunai dari bank (jika menggunakan modal tunai). Jangan pernah memanipulasi angka modal demi gengsi—nanti saat ingin menambah modal atau menarik investor, Anda akan merasa seperti memakai jas yang ukurannya salah: terlalu sempit sampai sulit bernapas!
Bukti Alamat Sangat Penting, Jangan Kira Kontrak Sewa Saja Sudah Cukup
Bukti alamat sangat krusial—jangan kira cukup dengan kontrak sewa rumah lalu bisa jadi bos! Banyak pebisnis pemula begitu mendengar "alamat terdaftar", langsung bangga menunjukkan kontrak sewa mereka, lalu kaget saat ditolak. Menurut Kantor Pendaftaran Perusahaan Hong Kong, kontrak sewa biasa tidak dianggap sah—kecuali Anda melengkapinya dengan dokumen resmi seperti sertifikat kepemilikan bangunan, bukti pembayaran pajak properti, atau salinan catatan bangunan, ditambah surat persetujuan dari pemilik.
Lebih parah lagi, banyak orang langsung menggunakan rumah pribadi sebagai alamat perusahaan tanpa mempertimbangkan peraturan zona penggunaan lahan. Menggunakan rumah tinggal sebagai alamat perusahaan? Bisa jadi melanggar Peraturan Perencanaan Kota, dan ancamannya bukan main-main: dari denda hingga tuntutan pidana! Daripada ambil risiko, lebih baik gunakan gedung perkantoran atau layanan alamat virtual dari pusat bisnis yang terpercaya—tidak hanya legal, tapi juga meningkatkan citra profesional perusahaan Anda.
Satu hal lagi: alamat perusahaan Anda setelah terdaftar akan muncul di database publik Kantor Pendaftaran Perusahaan, bisa dilihat siapa saja di seluruh dunia! Gunakan alamat palsu? Jika dilaporkan, konsekuensinya sangat serius. Ingin menjaga privasi tanpa harus terbuka? Pertimbangkan layanan alamat terdaftar dari perusahaan sekretariat—lebih profesional dan aman. Singkatnya, alamat bukan isian sembarangan—jika salah, impian jadi bos bisa berubah jadi mimpi buruk!
We dedicated to serving clients with professional DingTalk solutions. If you'd like to learn more about DingTalk platform applications, feel free to contact our online customer service or email at
Using DingTalk: Before & After
Before
- × Team Chaos: Team members are all busy with their own tasks, standards are inconsistent, and the more communication there is, the more chaotic things become, leading to decreased motivation.
- × Info Silos: Important information is scattered across WhatsApp/group chats, emails, Excel spreadsheets, and numerous apps, often resulting in lost, missed, or misdirected messages.
- × Manual Workflow: Tasks are still handled manually: approvals, scheduling, repair requests, store visits, and reports are all slow, hindering frontline responsiveness.
- × Admin Burden: Clocking in, leave requests, overtime, and payroll are handled in different systems or calculated using spreadsheets, leading to time-consuming statistics and errors.
After
- ✓ Unified Platform: By using a unified platform to bring people and tasks together, communication flows smoothly, collaboration improves, and turnover rates are more easily reduced.
- ✓ Official Channel: Information has an "official channel": whoever is entitled to see it can see it, it can be tracked and reviewed, and there's no fear of messages being skipped.
- ✓ Digital Agility: Processes run online: approvals are faster, tasks are clearer, and store/on-site feedback is more timely, directly improving overall efficiency.
- ✓ Automated HR: Clocking in, leave requests, and overtime are automatically summarized, and attendance reports can be exported with one click for easy payroll calculation.
Operate smarter, spend less
Streamline ops, reduce costs, and keep HQ and frontline in sync—all in one platform.
9.5x
Operational efficiency
72%
Cost savings
35%
Faster team syncs
Want to a Free Trial? Please book our Demo meeting with our AI specilist as below link:
https://www.dingtalk-global.com/contact

Bahasa Indonesia
English
اللغة العربية
Bahasa Melayu
ภาษาไทย
Tiếng Việt 